KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan pada Tuhan Yang Meha Esa, atas berkat nikmat, rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “
Tensimeter atau Sphygmomanometeri” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan makalah ini, masih banyak kesalahan dan kekeliruan, olehnya saya mengharapkan saran dan kritiknya guna kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Dalam pembuatan makalah ini, masih banyak kesalahan dan kekeliruan, olehnya saya mengharapkan saran dan kritiknya guna kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Medan, 31
Maret 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Tekanan darah merupakan faktor yang
amat penting pada system sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah
akan mempengaruhi homeostatsis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan
untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan
sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap.1 Jika
sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan pada
system transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme
lainnya. Di lain pihak fungsi organ-organ tubuh akan mengalami gang uan
sepertigangguan pada proses pembentukan air seni di dalam ginjal ataupun
pembentukan cairan cerebrospinalis dan lainnya. Terdapat dua macamkelainan
tekanan darah darah, antara lain yang dikenal sebagai hipertensiatau tekanan
darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.1Hipertensi telah menjadi
penyakit yang menjadi perhatian di banyak Negaradi dunia, karena hipertensi
seringkali menjadi penyakit tidak menular nomor satu di banyak negara.
MASALAH
B.
Rumusan
Masalah
·
Cara
pengukuran tekanan darah
·
Tensimeter
bebas air raksa
·
Cara Pakai
Tensi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
tensimeter
Tensimeter dikenalkan pertama kali
oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang
lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut
sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai
standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau
sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini.
Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan
dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun,
sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara
modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada
tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah
pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan
pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
B. Tensimeter bebas air raksa
Mengingat bahwa air raksa merupakan
logam bera yang berbahaya, maka sekarang sudah banyak beredar Sphygmomanometer
yang tidak menggunakan raksa contohnya UM-101 A & Medical Mercury-Free
Sphygmomanometer. Pertimbangan banyak dokter dan perawat yang beralih ke UM-101
A & Medical Mercury-Free Sphygmomanometer adalah:
- akurat, konsisten inovatif design.
- bebas Mercury /air raksa : aman untuk pasien, diri sendiri, staff dan lingkungan.
- tidak ada perasaan cemas menggunakan sphygmomanometer.
Mercury-Free Sphygmomanometer mempunyai cara kerja
yang sama dengan tensimeter air raksa.
C. Cara Pakai Tensi
1. Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa Adalah
1. Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa Adalah
- Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
- Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
- Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
- Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
- Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
- Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
2. Cara
Menggunakan Tensimeter Pergelangan Tangan:
1. Kenakan
manset pada pergelangan tangan kiri anda.
2.
Tempatkan
lengan kiri anda membentang di dada dan luruskan manset dekat dengan jantung.
3.
Duduk pada
kursi dengan badan tegak.
4.
Ambil
5 sampai 6 napas dalam kemudian relaks.
5.
Mulailah
pengukuran. Tahan siku kiri anda dengan tangan kanan untuk menjaga posisi
lengan.
6.
Jaga posisi
dan jangan berbicara selama pengukuran
BAB III
Ada dua jenis pengukuran
tekanan darah (blood pressure), yaitu sistolik dan diastolik. Yang dimaksud
dengan tekanan darah disini adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk
dapat mengalir melalui pembuluh darah. Ukuran tekanan darah dinyatakan dalam
bentuk mm Hg. Hg merupakan singkatan dari hydragyrum, yaitu merupakan air raksa
yang ada didalam tabung tensi meter. Jadi jika tekanan darah seseorang adalah
sebesar 140 mm Hg, maka maksudnya adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah
untuk mendorong air raksa didalam tabung tensimeter setinggi 140 mm.
Cara
menggunakan tensi meter adalah sebagai berikut. Orang yang akan diukur tekanan
darahnya berbaring, selanjutnya manset tensimeter diikatkan pada lengan atas, sekitar 2 jari diatas lipatan siku. Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brakhialis yang berada pada lipatan siku.
Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan didalam tensimeter dinaikkan dengan cara memompa sampai denyut nadi tidak terdengar lagi, kemudian tekanan didalam tensimeter pelan-pelan diturunkan. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada tensi meter. Maka tekanan inilah yang disebut tekanan sistolik.
Pada proses pengukuran, tekanan didalam tensimeter tetap diturunkan. Suara denyut nadi akan terdengar lebih jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya menghilang. Saat denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan dalam tensimeter, dan tekanan inilah yang kemudian disebut diastolik.
darahnya berbaring, selanjutnya manset tensimeter diikatkan pada lengan atas, sekitar 2 jari diatas lipatan siku. Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brakhialis yang berada pada lipatan siku.
Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan didalam tensimeter dinaikkan dengan cara memompa sampai denyut nadi tidak terdengar lagi, kemudian tekanan didalam tensimeter pelan-pelan diturunkan. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada tensi meter. Maka tekanan inilah yang disebut tekanan sistolik.
Pada proses pengukuran, tekanan didalam tensimeter tetap diturunkan. Suara denyut nadi akan terdengar lebih jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya menghilang. Saat denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan dalam tensimeter, dan tekanan inilah yang kemudian disebut diastolik.
CARA MENGHINDARI KESALAHAN
PENGUKURAN
1. Jangan
makan, merokok, dan berolah raga selama 30 menit sebelum dilakukan pengukuran.
2. Beristirahatlah
selama 15 menit sebelum mengulang pengukuran berikutnya.
3. Hindari
pengukuran tekanan darah pada saat pasien mengalami stress.
4. Singsingkan
lengan baju pasien sebelum memulai pengukuran.
5. Pengukuran
sebaiknya dilakukan di dalam ruangan yang tenang, pasien dalam keadaan santai
dan dalam posisi duduk.
6. Letakkan
tangan kiri di atas meja atau di atas tangan kursi sedemikian rupa sehingga
manset berada dalam posisi yang sejajar dengan jantung.
7. Tetap tenang
dan tidak boleh berbicara selama pengukuran.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tensimeter adalah alat pengukuran
tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer
air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh
para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa
sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi
lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian
seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan
sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk
menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://leonard.files.wordpress.com/2010/04/research_1.pdf
http://indonetwork.co.id/alloffers/alat-timbangan.html
0 komentar:
Posting Komentar