Rabu, 02 Mei 2012

Sphygmomanometeri”


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Meha Esa, atas berkat nikmat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “ Tensimeter atau Sphygmomanometeri” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan makalah ini, masih banyak kesalahan dan kekeliruan, olehnya saya mengharapkan saran dan kritiknya guna kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.



Medan, 31 Maret 2012


 


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang

Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada system sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatsis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap.1 Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan pada system transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme lainnya. Di lain pihak fungsi organ-organ tubuh akan mengalami gang uan sepertigangguan pada proses pembentukan air seni di dalam ginjal ataupun pembentukan cairan cerebrospinalis dan lainnya. Terdapat dua macamkelainan tekanan darah darah, antara lain yang dikenal sebagai hipertensiatau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.1Hipertensi telah menjadi penyakit yang menjadi perhatian di banyak Negaradi dunia, karena hipertensi seringkali menjadi penyakit tidak menular nomor satu di banyak negara.

MASALAH
B.     Rumusan Masalah
·        Cara pengukuran tekanan darah
·        Tensimeter bebas air raksa
·        Cara Pakai Tensi








BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian tensimeter
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.

 B. Tensimeter bebas air raksa
Mengingat bahwa air raksa merupakan logam bera yang berbahaya, maka sekarang sudah banyak beredar Sphygmomanometer yang tidak menggunakan raksa contohnya UM-101 A & Medical Mercury-Free Sphygmomanometer. Pertimbangan banyak dokter dan perawat yang beralih ke UM-101 A & Medical Mercury-Free Sphygmomanometer adalah:
  1. akurat, konsisten inovatif design.
  2. bebas Mercury /air raksa : aman untuk pasien, diri sendiri, staff dan lingkungan.
  3. tidak ada perasaan cemas menggunakan sphygmomanometer.
Mercury-Free Sphygmomanometer mempunyai cara kerja yang sama dengan tensimeter air raksa.

C.   Cara Pakai Tensi
1. Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa Adalah
  1. Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
  2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
  3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
  4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
  5. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
  6. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.

   2.   Cara Menggunakan Tensimeter Pergelangan Tangan:
1.      Kenakan manset pada pergelangan tangan kiri anda.
2.       Tempatkan lengan kiri anda membentang di dada dan luruskan manset dekat dengan jantung.
3.      Duduk pada kursi dengan badan tegak.
4.       Ambil 5 sampai 6 napas dalam kemudian relaks.
5.      Mulailah pengukuran. Tahan siku kiri anda dengan tangan kanan untuk menjaga posisi lengan.
6.      Jaga posisi dan jangan berbicara selama pengukuran


BAB III

Ada dua jenis pengukuran tekanan darah (blood pressure), yaitu sistolik dan diastolik. Yang dimaksud dengan tekanan darah disini adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah. Ukuran tekanan darah dinyatakan dalam bentuk mm Hg. Hg merupakan singkatan dari hydragyrum, yaitu merupakan air raksa yang ada didalam tabung tensi meter. Jadi jika tekanan darah seseorang adalah sebesar 140 mm Hg, maka maksudnya adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk mendorong air raksa didalam tabung tensimeter setinggi 140 mm.
Cara menggunakan tensi meter adalah sebagai berikut. Orang yang akan diukur tekanan
darahnya berbaring, selanjutnya manset tensimeter diikatkan pada lengan atas, sekitar 2 jari diatas lipatan siku. Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brakhialis yang berada pada lipatan siku.
Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan didalam tensimeter dinaikkan dengan cara memompa sampai denyut nadi tidak terdengar lagi, kemudian tekanan didalam tensimeter pelan-pelan diturunkan. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada tensi meter. Maka tekanan inilah yang disebut tekanan sistolik.
Pada proses pengukuran, tekanan didalam tensimeter tetap diturunkan. Suara denyut nadi akan terdengar lebih jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya menghilang. Saat denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan dalam tensimeter, dan tekanan inilah yang kemudian disebut diastolik.

CARA MENGHINDARI KESALAHAN PENGUKURAN
1.      Jangan makan, merokok, dan berolah raga selama 30 menit sebelum dilakukan pengukuran.
2.      Beristirahatlah selama 15 menit sebelum mengulang pengukuran berikutnya.
3.      Hindari pengukuran tekanan darah pada saat pasien mengalami stress.
4.      Singsingkan lengan baju pasien sebelum memulai pengukuran.
5.      Pengukuran sebaiknya dilakukan di dalam ruangan yang tenang, pasien dalam keadaan santai dan dalam posisi duduk.
6.      Letakkan tangan kiri di atas meja atau di atas tangan kursi sedemikian rupa sehingga manset berada dalam posisi yang sejajar dengan jantung.
7.      Tetap tenang dan tidak boleh berbicara selama pengukuran.



BAB IV
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.





















DAFTAR PUSTAKA

http://leonard.files.wordpress.com/2010/04/research_1.pdf
http://indonetwork.co.id/alloffers/alat-timbangan.html

0 komentar:

Posting Komentar