Pendokumentasian Layanan KB

Kegiatan pencatatan dan pelaporan program KB Nasional merupakan suatu proses untuk mendapatkan data dan informasi yang merupakan suatu substansi pokok dalam system informasi program KB Nasional dan dibutuhkan untuk kepentingan operasional program.

Kanker Rahim

Kanker merupakan penyakit pembunuh nomor wahid diantara penyakit non infeksi lainnya,sehingga,bila seorang telah terdiagnosa menderita kanker,maka kematianlah yang menghantuinya.

Arti Cinta

Sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila kedua belah pihak ikhlas, cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri.

Manfaat Menangis

Perempuan cenderung lebih suka menangis dari pada pria. Perempuan akan menangis jika sedang merasakan kesedihan atau kekesalan bahkan rasa sakit (Baik fisik atau perasaan). Menangis memang tak baik jika terlalu lama, berlebihan atau keseringan.

Manfaat Ketawa dapat menurunkan berat badan

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 02 Mei 2012

Sphygmomanometeri”


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Meha Esa, atas berkat nikmat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “ Tensimeter atau Sphygmomanometeri” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan makalah ini, masih banyak kesalahan dan kekeliruan, olehnya saya mengharapkan saran dan kritiknya guna kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.



Medan, 31 Maret 2012


 


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang

Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada system sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatsis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap.1 Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan pada system transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme lainnya. Di lain pihak fungsi organ-organ tubuh akan mengalami gang uan sepertigangguan pada proses pembentukan air seni di dalam ginjal ataupun pembentukan cairan cerebrospinalis dan lainnya. Terdapat dua macamkelainan tekanan darah darah, antara lain yang dikenal sebagai hipertensiatau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.1Hipertensi telah menjadi penyakit yang menjadi perhatian di banyak Negaradi dunia, karena hipertensi seringkali menjadi penyakit tidak menular nomor satu di banyak negara.

MASALAH
B.     Rumusan Masalah
·        Cara pengukuran tekanan darah
·        Tensimeter bebas air raksa
·        Cara Pakai Tensi








BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian tensimeter
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.

 B. Tensimeter bebas air raksa
Mengingat bahwa air raksa merupakan logam bera yang berbahaya, maka sekarang sudah banyak beredar Sphygmomanometer yang tidak menggunakan raksa contohnya UM-101 A & Medical Mercury-Free Sphygmomanometer. Pertimbangan banyak dokter dan perawat yang beralih ke UM-101 A & Medical Mercury-Free Sphygmomanometer adalah:
  1. akurat, konsisten inovatif design.
  2. bebas Mercury /air raksa : aman untuk pasien, diri sendiri, staff dan lingkungan.
  3. tidak ada perasaan cemas menggunakan sphygmomanometer.
Mercury-Free Sphygmomanometer mempunyai cara kerja yang sama dengan tensimeter air raksa.

C.   Cara Pakai Tensi
1. Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa Adalah
  1. Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
  2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
  3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
  4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
  5. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
  6. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.

   2.   Cara Menggunakan Tensimeter Pergelangan Tangan:
1.      Kenakan manset pada pergelangan tangan kiri anda.
2.       Tempatkan lengan kiri anda membentang di dada dan luruskan manset dekat dengan jantung.
3.      Duduk pada kursi dengan badan tegak.
4.       Ambil 5 sampai 6 napas dalam kemudian relaks.
5.      Mulailah pengukuran. Tahan siku kiri anda dengan tangan kanan untuk menjaga posisi lengan.
6.      Jaga posisi dan jangan berbicara selama pengukuran


BAB III

Ada dua jenis pengukuran tekanan darah (blood pressure), yaitu sistolik dan diastolik. Yang dimaksud dengan tekanan darah disini adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah. Ukuran tekanan darah dinyatakan dalam bentuk mm Hg. Hg merupakan singkatan dari hydragyrum, yaitu merupakan air raksa yang ada didalam tabung tensi meter. Jadi jika tekanan darah seseorang adalah sebesar 140 mm Hg, maka maksudnya adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk mendorong air raksa didalam tabung tensimeter setinggi 140 mm.
Cara menggunakan tensi meter adalah sebagai berikut. Orang yang akan diukur tekanan
darahnya berbaring, selanjutnya manset tensimeter diikatkan pada lengan atas, sekitar 2 jari diatas lipatan siku. Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brakhialis yang berada pada lipatan siku.
Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan didalam tensimeter dinaikkan dengan cara memompa sampai denyut nadi tidak terdengar lagi, kemudian tekanan didalam tensimeter pelan-pelan diturunkan. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada tensi meter. Maka tekanan inilah yang disebut tekanan sistolik.
Pada proses pengukuran, tekanan didalam tensimeter tetap diturunkan. Suara denyut nadi akan terdengar lebih jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya menghilang. Saat denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan dalam tensimeter, dan tekanan inilah yang kemudian disebut diastolik.

CARA MENGHINDARI KESALAHAN PENGUKURAN
1.      Jangan makan, merokok, dan berolah raga selama 30 menit sebelum dilakukan pengukuran.
2.      Beristirahatlah selama 15 menit sebelum mengulang pengukuran berikutnya.
3.      Hindari pengukuran tekanan darah pada saat pasien mengalami stress.
4.      Singsingkan lengan baju pasien sebelum memulai pengukuran.
5.      Pengukuran sebaiknya dilakukan di dalam ruangan yang tenang, pasien dalam keadaan santai dan dalam posisi duduk.
6.      Letakkan tangan kiri di atas meja atau di atas tangan kursi sedemikian rupa sehingga manset berada dalam posisi yang sejajar dengan jantung.
7.      Tetap tenang dan tidak boleh berbicara selama pengukuran.



BAB IV
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.





















DAFTAR PUSTAKA

http://leonard.files.wordpress.com/2010/04/research_1.pdf
http://indonetwork.co.id/alloffers/alat-timbangan.html

Selasa, 01 Mei 2012

Pendokumentasian Pelayanan KB


PENDOKUMENTASIAN PELAYANAN KB

A.PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KB
            Kegiatan pencatatan dan pelaporan program KB Nasional merupakan suatu proses untuk mendapatkan data dan informasi yang merupakan suatu substansi pokok dalam system informasi program KB Nasional dan dibutuhkan untuk kepentingan operasional program. Data dan informasi tersebut juga merupakan bahan pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan, dan penilaian serta pengendalian program. Oleh karena itu data dan informasi yang dihasilkan harus akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya. Dalam upaya memenuhi harapan data dan informasi yang berkualitas, maka selalu dilakukan langkah-langkah penyempurnaan sesuai dengan perkembangan program dengan visi dan misi program baru serta perkembangan kemauan teknologi informasi.
            Dalam tahun 2001 pencatatan dan pelaporan program KB nasional telah dilaksanakan sesuai dengan system, pencatatan dan pelaporan yang disempurnakan melalui instruksi Mentri Pemberdayaan Perempuan/Kepala BKKBN Nomor 191/HK-011/D2/2000 tanggal 29 september 2000. Kegiatan pencatatan dan pelaporan program KB Nasional meliputi pengumpulan, pencatatan, serta pengelolahan data dan informasi tentang kegiatan dan hasil kegiatan operasional.
            System pencatatan dan pelaporan saat ini telah disesuaikan dengan tuntutan informasi, desentralisasi dan perbaikan kualitas.
            System pencatatan dan pelaporan program KB N asional yang disesuaikan meliputi sub system pencatatan pelaporan pelayanan kontrasepsi, subsistem PPelaporan Pengendalian Lapangan. Subsistem pencatatan Pelaporan Pengendalian Keluarga dab Subsistem Pencatatan Pelaporan Pendataan Keluarga Miskin.
            System pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi.
            Pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi Program KB ditujukan kepada kegiatan dan hasil kegiatan operasional yang meliputi:
·         Kegiatan Pelayanan Kobtrasepsi
·         Hasil Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi baik di Klinik KB maupun di Dokter/bidan Praktek S wasta
·         Pencatatan keadaan alat-alat kontrasepsi di klinik KB
Mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi.
            System pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi, diharapkan dapat menyediakan berbagai data dan informasi pelayanan kontrasepsi diseluruh wilayah sampai tingkat kecamatan dan desa. Adapun mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi sebagai berikut:
·         Pada waktu mendaftar untuk pembukaan klinik KB dan pendaftaran ulang setiap bulan Januari, smua klinik KB mengisi Kartu Pendaftaran Klinik KB (K/O/KB/OO)
·         Setiap peserrta KB baru dan pindahahn dibuat Kartu Status peserta KB (K/IV/KB/00) yang antara lain memuat cirri-ciri peserta KB bersangkutan. Kartu ini disimpan di klinik dan digunakan waktu kunjungan ulang.
·         Setiap peserta KB baru atau pindahan dari klinik KB dibuat Kartu Pesreta KB (K/I/KB/00)
·         Setiap pelayanan KB di klinik KB, dicatat dalam Register klinik KB (R/I/KB/00) dan pada akhir bulan dijumlahkan, karena register ini merupakan sumber data untuk membuat laporan bulanan klinik
·         Setiap penerimaan dan pengeliaran jenis alat kontrasepsi oleh klinik dicatat dalam Register Alat kontrasepsi KB (R/II/OO), setiap akhir bulan dijumlahkan sebagai sumber membuat laporan bulanan
·         Pelayanan KB yang dilakukan oleh Dr/Bidan praktek swasta setiap hari dicatat dalam buku hasil prlayanan kontrasepsi pada Dokter/Bidan Swasta (B/I/DBS/00). Setiap akhir bulan dijumlahkan dan merupakan sumber data dalam membuat laporan nulanan petugas penghubung DBS/PBS
·         Setiap bulan PKB/PLKB tatu petugas yang ditunjuk sebagai petugas oenghubung dokter/bidan praktek swasta membuat laporan bulanan ini merupakan sumber data untuk pengisian laporan bulanan klinik KB.
·         Setiap bulan, petugas klinik KB membuat laporan klinik KB (F/II/KB/000) yang datanya diambil dari Register Hasil Pelayanan di klinik KB (R/KB/00) Laporan bulanan petugas Penghubung Dokter/Bidan Praktek Swasta (F/I/PH/-DBS/00) dan Register Alat Kontrasepsi Klinik KB (R/II/KB/00).

Arus Laporan Pelayanan Informasi adalah sebagai berikut:
·         Kartu pembinaan klinik KB (KB/0/KB/00) dibuat oleh klinik KB rangkap 2 (dua). 1 lembar untuk kantor BKKBN kabupaten/kota yang dikirim selambat-lambatnya tanggal 7 februari setiap bulan ke kantor BKKBN kabupaten/kota dan arsip
·         Laporan bulanan petugas penghubung hasil pelayanan kontrsepsi oleh dokter/bidan praktek swasta dalam rnagkap 2 (dua). Dikirim selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya ke klinik bidan induk di wilayah kerjanya dan arsip.
·         Laporan bulanan klinik KB (F/II/KB/00) dibuat oleh klinik KB dalam rangkap 4 (empat) dikirim selambat-lambatnya pada tanggal 7 bulan berikutnya, masing-masing ke kantor BKKBN kabupaten/kota, mitra kerja tingkat II, kantor Camat dan Arsip.
·         Rekapitulasi kartu pendaftaran klinik KB Tingkat Kabupaten/lota (RekKab.k/0/KB/00), dibuat rangkap 2 (dua) oleh kantor BKKBN kabupaten/kota dan dikirim selambat-lambatnya pada tanggal 14 februari setiap tahun, masing-masing ke kanwil BKKBN Kabupaten Propinsi dan Arsip.
·         Rekapitulasi laporan bulanan klinik KB Tingkat kabupaten/kota (Rek-Kab/F/KB/00)  dibuat 2 (dua) rangkap setiap bulan oleh kantor BKKBN kabupaten/kota dikirim selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya ke kanwil BKKBN Propinsi dan Arsip.
·         Rekapitulasi Kartu pendaftaran klinik KB tingkat propinsi (Rek-prop.K/0/KB/00) dibuat rangkap 2 (dua) oleh kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-lambatnya tanggal 21 februari setiap tahun ke BKKBN pusat dan Arsip.
·         Rekapitulasi laporan bulanan klinik KB tingkat propinsi (Rek.prop./F/KB/00) dibuat rangkap 2 (dua) oleh kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-lambatnya tanggak 15 bulan berikutnya ke BKKBN Pusat dan Arsip.
·         BKKBN propinsi (bidang informasi keluarga dan analisa program) setiap bulan menyampaikan laporan umpan balik ke kantor BKKBN pusat, ke kanwil BKKBN, kabupaten dan mitra kerja tingkat I.
·         BKKBN Pusat (Direktorat Pelaporan dan Statistik) setiap bulan menyampaikan umpan balik kepda semua pimpinan di jajaran BKKBN Pusat, ke kanwil BKKBN, propinsi dan Mitra kerja Tingkat Pusat
Monitoring dan Evaluasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi
            Dalam pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kontrasepsi masih dirasakan adanya kelebihan dan kekurangan, sehingga perlu selalu dilakukan monitoring dan evaluasi. Melalui system pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrsepsi dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut dapat diketahui hambatan dan permasalahan yang timbul, sehingga dapat dilakukan perbaikan kegiatan system pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi.
v  Cakupan laporan
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap cakupan laporan meliputi jumlah, ketepatan waktu data yang dilaporkan, mulai dari tingkat ini lapangan sampai tingkat pusat.
v  Kualitas data
dalam melakukan evaluasi terhadap kualitas data pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi perlu dilihat bagaimana masukan laporan, baik laporan bulanan maupun laporan tahuna  serta bagamana informasi yang disajikan setiap bulan atau tahunan. Dalam hal ini sering/dapat terjadi laporan mengalami keterlambatan dan cakupannya belum dapat optimal maupun kualitas dan kuantitas datanya serta informasi yang disampaikan belum optimal. Keterlambatan penyajian data informasi setiap bulannya dapat disebabkan oleh proses pengumpulan data laporannya terlambat serta banyaknya  kesalahan pengelolahan ke bawah dank e samping sehingga memperlambat proses pengelolahannya.
v  Tenaga
Dalam melakukan evaluasi terhadap tenaga pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan/jumlah tenaga dan kualitas tenaga:
§  Ketersediaan/jumlah tenaga
Bagaiman kondisi jumlah tenaga RR klinik yang melakuka pencatatan pelaporan pelayanan kontrasepsi
§  Kualitas tenaga

Apakah petugas RR klinik sudah mengikuti pelatihan RR
v  Sarana
Dalam melakukan evaluasi terhadap sarana, perlu dilihat bagaimana sarana, perlu dilihat bagaimana sarana pendukung kelancaran pelaksanaan pencatatan dan pelaporan diantaranya:
Ø  Ketersedian formulir an kartu
Ø  Ketersedian Buku Petunjuk Teknis pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi
Ø  Ketersediaan faksimili untuk seluruh kabupaten/kota  untuk kecepatan pelaporan
Ø  Ketersedian computer sampai dengan tingkat kabupaten/kota
B.PENDOKUMENTASIAN RUJUKAN KB
Tujuan system rujukan disini adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi secara terpadu. Perhatian khusus terutama ditujukan umtuk menunjang upaya penurunan angka kejadian efek samping, komplikasi dan kegagalan penggunaan kontrasepsi.
System rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik  atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun secara horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional. Tidak dibatasi oleh wilayah adsministrasi. Dengan pengertian tersebut, maka merujuk berarti meminta pertolongan secara timbal balik kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten dengan tujuan untuk penanggulangan masalah yang sedang dihadapi.
TATA LAKSANA
Rujukan Medik dapat berlangsung
1)      Internal antar petugas di satu puskesmas
2)      Antara puskesmas  pembantu dan puskesmas
3)      Antara masyarakat dan puskesmas
4)      Anatara satu puskesmas dan puskesmas lain
5)      Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
6)      Internal antara bagian/unit palayanan di dalam satu rumah sakit
7)      Antar rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan rumah sakit laboratorium atau pelayanan fasilitas yang lain.

Rangkaian jaringan fasilitas pelayanan kesehatan dalam system rujukan tersebut berjenjang dari yang paling sederhana di tingkat keluarga sampai satuan fasilitas pelayanan kesehatan nasional denga dasar pemikiran rujukan ditujukan secara timbal balik kesatuan pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, dan rasional serta tanpa dibatasi oleh wilayah administrasi.
Rujukan bukan berate melepaskan tanggung jawab dengan menyerahkan klien-klien ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, akan tetapi karena kondisi klien yang mengaharuskan pemberian pelayanan yang lebih kompeten dan bermutu melalui upaya rujukan
      Untuk itu dalam melaksanakan rujukan harus telah pula diberikan:
1)      Konseling tentangkondisi klien yang menyebabkan memerlukan rujukan
2)      Konseling tentang kondisi yang diharapka diperoleh di tempat rujukan
3)      Informasi tentang fasilitas pelayanan kesehatan tempat rujukan dituju
4)      Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju mengenai kondisi klien saat ini riwayat sebelumnya serta upaya/tindakan yang telah diberikan
5)      Bila perlu berikan upaya mempertahankan keadaan umum klien
6)      Bila perlu, karena kondisi klien, dalam perjalanan menuju tenpat rujukan harus didampingi perawat/bidan
7)      Menghubungi fasilitas pelayanan tempat rujukan dituju agar memungkin segera menerima rujukan klien
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan, setelah memberi upaya  penangulanggan dan kondisi klien telah memungkinkan, harus segera mengembalikan klien ketempat fasilitas pelayanan asalnya dengan terlebih dahulu memberikan :
1)      Konseling tentang kondisi klien sebelum dan sesudah diberi upaya penanggulangan
2)      Nasehat yang perlu diperhatikan klien mengenai kelanjutan penggunaan kontrasepsi
3)      Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang merujuk mengenai kondisi klien berikut upaya penaggulangan yang telah diberikan serta sasaran upaya pelayanan lanjutan yang harus dilaksanakan, terutama tentang penggunaan kontrasepsi.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA

1.      Pengumpulan Data Dasar
A.    Data Subjektif
Biodata
Ibu                                                                                           Suami
Nama               : Ny.W                                                                                                Tn.N
Umur               : 26 tahun                                                                                29 tahun
Agama             : Islam                                                                                     Islam
Suku/bangsa    : Jawa/Indonesia                                                                     Jawa/Indonesia
Pendidikan      : SMA                                                                                     SMA
Pekerjaan         : Ibu Rumah Tangga                                                               Wiraswasta
Alamat            : jl. Singkong                                                                           jl. Singkong
No. telp           : -                                                                     -

 
1.Kunjugan saat ini                  Kunjugan pertama                              Kunjugan Ulang
alasan datang  : Untuk memasang KB Implan
2.Riwayat Perkawinan
kawin 1 kali.                Kawin pertama umur 25 tahun.
Dengan suami sekarang 1 tahun 4 bulan.
3.Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun.siklus 28 hari.Teratur. Lama 5-7 hari.
Sifat darah : encer.Bau khas Fluor albus tidak ada.Dismenorroe tidak ada.Banyaknya 50 cc.
HPM 28 agustus 2011
4.Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu.
P1                      Ab 0                         Ah1
               No


Kehamilan
Persalinan
Bayi
Nifas
Cara
Tempat
Komplikasi
Penolong
Tgl.lahir/
Umur
Usia
Kehamilan
Ibu
Bayi
Pb/BB
Jenis
Klmn
Umur
Skrng
Laktasi

penyulit
1
23-2-2011
Aterm
Spontan
Klinik
Bidan
Tidak
Ada
Tidak
ada
Bidan
45cm/
3100g
Laki-
Laki
1 bln
Ada
Tidak
Ada


5.Riwayat Kesehatan
no
Jenis
Kontrasepsi
Mulai Memakaianti
Berganti/ ganti Cara
Tanggal
Oleh
Tempat
Keluhan
Tanggal
Oleh
Tempat
Alas an
1
Implant
1-8-2011
Bidan
Klinik
Bidan
Tidak
Ada
B E L U M


6. Riwayat Kesehatan
a. .Penyakit Sistemik yg pernah/sedang diderita
                                    tidak ada
b.Penyakit yang pernah / sedang di derita keluarga
                                    tidak ada
c.Riwayat penyakit Ginekologi
                                    tidak ada
7.Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola nutrisi                          Makan                         Minum
Frekuensi                                 tidak dikaji                  tidak dikaji
Macam                                                tidak dikaji                  tidak dikaji
Jumlah                                     tidak dikaji                  tidak dikaji
Keluhan                                   tidak dikaji                  tidak dikaji
b. pola eliminasi                      BAB                            BAK
Frekuensi                                 tidak dikaji                  tidak dikaji
Warna                                      tidak dikaji                  tidak dikaji
Bau                                          tidak dikaji                  tidak dikaji
Konsistensi                              tidak dikaji                  tidak dikaji
Jumlah                                     tidak dikaji                  tidak dikaji
c.Pola Ativitas
Kegiatan sehari-hari : melakukan pekerjaan rumah
tangga Istirahat/Tidur : Siang 1-2 jam,malam 8-9  jam,tidak ada keluhan.
d. Seksualitas                          : Frekuensi 3-4 kali seminggu
 Keluhan                                  : tidak ada
e.Personal Hygiene
Kebiasaan mandi                                             : 3 kali sehari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin           : saat mandi, sehabis BAK dan BAB
Kebiasaan mengganti pakaian dalam              : 3 kali sehari
Jenis pakaian dalam yang digunakan              : katun
8.Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a.Pengetahuan Ibu tentang alat kontrasepsi
ibu mengetahui beberapa jenis alat kontrasepsi antara lain IUD, IMPLANT, SUNTIK, PIL, KONDOM, dan STERILISASI.
b.Pengetahuan Ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang.
Ibu mengetahui salah satu efek samping KB Implant adalah tidak dating haid dan ibu tidak merasa terganggu kerena tidak berbahaya.         
c.Dukungan suami / keluarga
suami sangat mendukung ibu menggunakan kontrasepsi implant karena tidak mengganggu hubungan seksual.

B. DATA OBJEKTIF
1.Pemeriksaan Fisik
a.Keadaan Umum baik,                      kesadaran compocmenthis
b.Tanda Vital
Tekanan darah             : 120/80 mmHg
Nadi                            : 80 kali / menit
Pernafasan                   : 24 kali / menit
Suhu                            : 37 •C
Bb                               : 55 kg
c.Kepala dan leher
Hiperpigmentasi          : tidak tampak hiperpigmentasi pada wajah dan leher
Mata                            : simetris,sklera putih ,konjungtiva merah muda
Mulut                          : bersih,bibir merah muda,lembab.
Leher                           : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid & vena jugularis.
d.Payudara
Bentuk                                    : simetris,tidak ada pembesaran
Putting susu                : menonjol bersih
Massa/tumor                : tidak teraba



e. Abdomen
bentuk                         : bentuk supel, tidak tampak pembesaran
bekas luka                   : tidak ada
massa/tumor                : tidak ada
f.Ekstremitas
Edema                         : tidak ada
Varices                        : tidak ada
Refleks patella                        : positif ( +) ka/ki
g.Genetalia luar
Tanda Chadwick         : tidak ada
Varices                        : tidak ada
Bekas Luka                 : tidak ada
Kelenjar Bartholini      : tidak ada peradangan & kista
Pengeluaran                 : tidak ada
h.Anus                         : Tidak ada hemoroid
2.Pemeriksaan Dlam / Ginekologis
            Tidak dilakukan
3.Pemeriksaan Penunjang
            Tidak Dilakukan

II. Interpretasi Data Dasar
Diagnosa                     : akseptor baru kb implan.
Dasar                           : P 1     Ab 0    Ah 1, 26 tahun
Masalah                       : tidak ada
Kebutuhan                  : tidak ada.

III. Masalah Potensial
                                    Tidak ada
IV. Tindakan Potensial
                                    Tidak ada
V. Planning
§  Beritahu keuntungan dan kerugian implant
§  Persiapan alat
§  Pemasangan implant
§  Beritahu kapan Kunjung ulang
§  Beri obat-obatan
VI. Implementasi
Ø  Memberitahu kepada ibu keuntugan dan efek samping  implant yaitu :
Keuntugan kontrasepsi :        
-     Aman dipakai saat menyusui
-          Kesuburan cepat kembali setelah implant dicabut
-          Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
-          Tidak mengganggu kegiatan seksualitas/senggama
-          Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
-          Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
-          Bebas dari pengaruh esterogen
-          Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Keuntugan Nonkontrasepsi :
-          Mengurangi nyeri haid
-          Mengurangi jumlah haid
-          Mengurangi/memperbaiki anemia
-          Melindungi terjadinya kanker endometrium
-          Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
-          Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
Efek  samping:-     nyeri payudara
-          Kegemukan/penambahan berat badan
-          Tidak datang haid
-          Sakit kepala/
-          Efek-efek ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Ø  Melakukan pemasangan kb implant pada ibu,
Ø  Pemberian obat-obatan pasca pemasangan implan
Ø  Jadwal kunjungan ulang :
Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada masalah kesehatan atau klien ingin mencabut implan. Klien dianjurkan kembali ke klinik tempat implant dipasang bila ditemukan hal-hal sebagai berikut :
·         Tidak haid yang disertai nyeri perut bagian bawah.
·         Pendarahan yang banyak dari kemaluan
·         Rasa nyeri pada lengan
·         Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah.
·         Ekspulsi dari batang implan.
·         Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur
·         Nyeri dada hebat
·         Dugaan adanya kehamilan.
VII. Kesimpulan
Ø  Ibu mengetahui keuntungan dan efek samping dari kontrasepsi implant.
Ø  Pemasangan implant pada ibu berhasil dilakukan.
Ø  Ibu telah mendapatkan obat-obatan seperti :
·         Antibiotik        : amoksisilin
·         Antipiretik       : asam mefenamat
·         Ctm
·         Vit C
Ø  Ibu telah mengetahui kapan saja jadwal kunjungan ulang.
           



Tanda tangan





Pembimbing